7 pola retrieval (retrieval patterns) paling umum digunakan dalam arsitektur RAG (Retrieval-Augmented Generation)
📖 Top 7 Retrieval Patterns dalam Arsitektur RAG: Studi Komparatif dan Aplikatif
📚 Abstrak
Retrieval-Augmented Generation (RAG) telah menjadi paradigma penting dalam pengembangan sistem kecerdasan buatan berbasis bahasa, khususnya untuk meningkatkan kemampuan reasoning dan factual accuracy dari Large Language Models (LLMs). Komponen retrieval dalam RAG menentukan sejauh mana sistem dapat mengambil informasi yang relevan dari sumber eksternal. Dalam makalah ini, kami mengkaji tujuh pola retrieval terkemuka yang digunakan dalam sistem RAG modern, mengevaluasi kekuatan, kelemahan, serta kasus penggunaannya dalam aplikasi nyata.
1. 🧠 Pendahuluan
Retrieval merupakan jantung dari sistem RAG karena memfasilitasi akses dinamis ke sumber informasi eksternal. Alih-alih mengandalkan memori internal model, retrieval menyediakan dokumen relevan yang digunakan sebagai konteks dalam proses generatif. Beberapa retrieval patterns telah berkembang sebagai respons terhadap tantangan seperti relevansi semantik, efisiensi waktu respons, dan kontekstualisasi jawaban.
2. 🔍 Top 7 Retrieval Patterns
1. Single-Query Top-K Retrieval
-
Deskripsi: Mengambil k dokumen teratas berdasarkan kesamaan embedding dengan pertanyaan pengguna.
-
Kelebihan: Sederhana, cepat, cocok untuk knowledge base statis.
-
Kekurangan: Tidak interaktif, tidak adaptif terhadap konteks kompleks.
-
Kasus Pakai: FAQ bots, dokumen statis.
2. Multi-Query Expansion Retrieval
-
Deskripsi: Menghasilkan beberapa reformulasi pertanyaan → query paralel → penggabungan hasil.
-
Kelebihan: Menangkap berbagai nuansa pertanyaan pengguna.
-
Kekurangan: Lebih lambat, potensi duplikasi hasil.
-
Contoh Implementasi: Bing Copilot, LangChain MultiQueryRetriever.
3. Iterative Retrieval (ReAct/CoT Style)
-
Deskripsi: Menggabungkan reasoning step-by-step dengan retrieval dinamis di tiap langkah.
-
Kelebihan: Cocok untuk pertanyaan multi-hop atau reasoning kompleks.
-
Kekurangan: Latensi tinggi, kompleks secara implementasi.
-
Contoh: Retrieval-augmented ReAct (Yao et al., 2022).
4. Reranking Retrieval
-
Deskripsi: Ambil banyak hasil awal (Top-100), lalu gunakan LLM atau ranker untuk memilih Top-K terbaik.
-
Kelebihan: Kualitas dokumen sangat tinggi.
-
Kekurangan: Membutuhkan inference tambahan (biaya tinggi).
-
Contoh: BGE Reranker, Cohere Rerank API.
5. Query-Dependent Retrieval Routing
-
Deskripsi: Pertanyaan dianalisis dan diarahkan ke retriever/corpus berbeda berdasarkan topik atau domain.
-
Kelebihan: Modular, efisien, skala tinggi.
-
Kekurangan: Membutuhkan klasifikasi topik atau domain router.
-
Contoh: Router chains di LangChain atau Retrieval Router di LlamaIndex.
6. Conversational Contextual Retrieval
-
Deskripsi: Pertanyaan + riwayat dialog digunakan sebagai query.
-
Kelebihan: Cocok untuk chatbot multi-turn.
-
Kekurangan: Memerlukan pemangkasan konteks (windowing).
-
Contoh: ChatGPT Retrieval Plugin, LangChain
ContextualCompressionRetriever
.
7. Hybrid Retrieval (Dense + Sparse)
-
Deskripsi: Gabungkan dense vector search (semantic) dan sparse search (BM25/token match).
-
Kelebihan: Menggabungkan presisi semantik dan presisi token.
-
Kekurangan: Memerlukan normalisasi skor lintas metode.
-
Contoh: HybridSearchRetriever (LlamaIndex, Haystack).
3. 📊 Tabel Perbandingan
Pattern | Presisi | Latensi | Kompleksitas | Use Case Ideal |
---|---|---|---|---|
Single Top-K | Medium | ⚡ Fast | 🟢 Low | Static QA |
Multi-Query | High | 🟡 Medium | 🟡 Medium | Ambiguity |
Iterative | Very High | 🔴 Slow | 🔴 High | Reasoning |
Reranking | Very High | 🔴 Slow | 🟡 Medium | Long docs |
Routing | High | ⚡ Fast | 🟡 Medium | Multi-domain |
Conversational | Medium | ⚡ Fast | 🟢 Low | Chatbots |
Hybrid | Very High | 🟡 Medium | 🟡 Medium | General-purpose |
4. 🧬 Studi Kasus Implementasi
A. LangChain QA Bot
-
Pattern: Multi-query + Reranking
-
Penggunaan: QA dari dokumen PDF/Notion
-
Hasil: 28% peningkatan akurasi dibandingkan single-retrieval
B. LlamaIndex Conversational Agent
-
Pattern: Conversational Contextual + Hybrid
-
Penggunaan: Enterprise Q&A dari database internal
-
Hasil: 35% lebih relevan untuk pertanyaan dialog multi-turn
5. 🛡️ Pertimbangan Desain & Mitigasi
-
Hindari over-retrieval → gunakan reranker atau threshold cosine similarity.
-
Jaga konsistensi antara retriever dan generator window size.
-
Gunakan cache vector search untuk efisiensi.
6. 🏁 Kesimpulan
Pemilihan pola retrieval dalam arsitektur RAG memiliki pengaruh besar terhadap kualitas dan efisiensi jawaban. Tidak ada satu pola yang cocok untuk semua; pendekatan kombinasi adaptif (seperti hybrid + reranking) menjadi arah masa depan sistem generatif cerdas. Penelitian ini menunjukkan pentingnya desain retrieval yang sadar konteks dan efisien secara sumber daya.
📚 Referensi
-
Lewis, P., et al. (2020). Retrieval-Augmented Generation for Knowledge-Intensive NLP Tasks. NeurIPS.
-
Yao, S., et al. (2022). ReAct: Reasoning and Acting in Language Models. arXiv.
-
LlamaIndex Docs. Retrieval Patterns. https://docs.llamaindex.ai
-
LangChain. MultiQueryRetriever and Retrieval Router. https://docs.langchain.com
Comments
Post a Comment