Perbedaan utama antara aplikasi servlet dan aplikasi reaktif
Perbedaan utama antara aplikasi servlet dan aplikasi reaktif ada pada paradigma pemrograman dan model eksekusi. Berikut adalah beberapa perbedaan kunci antara aplikasi servlet dan aplikasi reaktif:
1. **Paradigma Pemrograman:**
- **Servlet:** Aplikasi servlet umumnya mengikuti model pemrograman imperatif atau sinkron, di mana setiap operasi atau tugas dieksekusi secara berurutan. Ini berarti bahwa setiap permintaan atau tugas harus menunggu hingga selesai sebelum operasi berikutnya dimulai.
- **Reaktif:** Aplikasi reaktif, di sisi lain, mengadopsi paradigma pemrograman reaktif yang bersifat asinkron dan non-blokir. Pada pemrograman reaktif, aplikasi dapat merespons terhadap peristiwa atau pemanggilan secara non-blokir, memungkinkan kinerja yang lebih baik dan manajemen sumber daya yang lebih efisien.
2. **Model Eksekusi:**
- **Servlet:** Aplikasi servlet beroperasi dalam model eksekusi yang umumnya bersifat sinkron. Saat sebuah permintaan datang, sebuah thread dari pool thread diambil untuk menangani permintaan tersebut. Jika thread tersebut terjebak menunggu operasi I/O (seperti operasi database atau panggilan jarak jauh), thread tersebut akan menjadi idle dan tidak dapat digunakan untuk menangani permintaan lainnya.
- **Reaktif:** Aplikasi reaktif beroperasi dalam model eksekusi yang bersifat asinkron. Daripada menggunakan satu thread per permintaan, aplikasi reaktif dapat menanggapi banyak permintaan dengan menggunakan sedikit thread atau bahkan tanpa menggunakan thread sama sekali. Ini dapat meningkatkan skalabilitas dan efisiensi aplikasi, terutama dalam penanganan permintaan bersamaan yang tinggi.
3. **Manajemen Sumber Daya:**
- **Servlet:** Model sinkron dapat menghasilkan penyebaran sumber daya yang tidak efisien, terutama jika banyak thread dibuat dan menunggu operasi I/O. Ini dapat menyebabkan konsumsi memori dan sumber daya CPU yang tinggi.
- **Reaktif:** Dengan model asinkron, aplikasi reaktif dapat lebih efisien dalam penggunaan sumber daya. Pengelolaan memori dan CPU dapat dioptimalkan untuk menangani banyak permintaan secara bersamaan.
4. **Responsif Terhadap Beban:**
- **Servlet:** Aplikasi servlet mungkin kurang responsif terhadap beban tinggi karena setiap permintaan membutuhkan satu thread dan dapat menghabiskan thread pool dengan cepat.
- **Reaktif:** Aplikasi reaktif cenderung lebih responsif terhadap beban tinggi karena dapat menanggapi banyak permintaan dengan menggunakan sedikit thread.
5. **Konsep Utama:**
- **Servlet:** Berorientasi pada servlet, HTTP, dan sesi.
- **Reaktif:** Berorientasi pada aliran data, responsif terhadap perubahan, dan skala horizontal.
Pilihan antara menggunakan aplikasi servlet atau aplikasi reaktif tergantung pada kebutuhan proyek, kompleksitas aplikasi, dan tingkat responsif yang diinginkan. Beberapa kerangka kerja reaktif yang umum digunakan termasuk Spring WebFlux untuk aplikasi berbasis Spring dan Akka HTTP untuk sistem reaktif berbasis Akka.
Comments
Post a Comment