makna dari tabel Perbandingan Rasio Keuangan Bank Digital Semester I 2025 yang menampilkan empat bank digital: Supa (SUPA), Bank Jago (ARTO), Bank Neo Commerce (BBYB), dan Allo Bank (BBHI)

 

Berikut penjelasan makna dari tabel Perbandingan Rasio Keuangan Bank Digital Semester I 2025 yang menampilkan empat bank digital: Supa (SUPA), Bank Jago (ARTO), Bank Neo Commerce (BBYB), dan Allo Bank (BBHI).


📊 Penjelasan Setiap Rasio dalam Tabel

1. Net Interest Margin (NIM)

Menunjukkan profitabilitas bank dari selisih bunga pinjaman vs bunga dana.

  • Semakin tinggi, semakin besar keuntungan dari kegiatan intermediasi.

Interpretasi:

  • BBYB (15.20%) → Paling tinggi, artinya paling kuat menghasilkan margin bunga.

  • ARTO (8.40%) → Terendah, margin bunga lebih tipis.

  • SUPA (10.20%) dan BBHI (10.40%) → Menengah.


2. CIR (Cost to Income Ratio)

Mengukur efisiensi operasional bank.

  • Semakin rendah → semakin efisien.

  • Semakin tinggi → biaya operasional besar dibanding pendapatan.

Interpretasi:

  • BBYB (30.00%) → Paling efisien.

  • ARTO (58.20%) → Masih efisien relatif.

  • BBHI (46.50%) → Cukup efisien.

  • SUPA (74.20%) → Paling tidak efisien, biaya operasional besar.


3. CoC (Cost of Credit)

Biaya risiko kredit / biaya kerugian kredit.

  • Semakin rendah → kualitas kredit lebih baik.

Interpretasi:

  • BBHI (2.00%) → Terbaik.

  • SUPA (2.30%) → Baik.

  • ARTO (4.00%) → Moderat.

  • BBYB (17.20%) → Sangat tinggi, risiko kredit besar.


4. NPL Gross (Non-Performing Loan)

Rasio kredit bermasalah.

  • Semakin rendah → kualitas pinjaman lebih sehat.

Interpretasi:

  • ARTO (0.30%) → Sangat sehat.

  • BBHI (1.50%) → Baik.

  • SUPA (2.70%) → Cukup.

  • BBYB (3.10%) → Tertinggi → risiko kredit lebih besar.


5. LDR (Loan to Deposit Ratio)

Mengukur seberapa agresif bank menyalurkan kredit dibanding dana pihak ketiga.

  • Normal sehat: 80–100%

  • 100% → Pinjaman lebih besar dari dana, lebih agresif, risiko likuiditas naik.

Interpretasi:

  • BBHI (128.70%) → Paling agresif, risiko likuiditas lebih tinggi.

  • ARTO (95.50%) dan SUPA (99.10%) → Seimbang dan sehat.

  • BBYB (60.70%) → Konservatif, penyaluran kredit rendah.


🔍 Kesimpulan Utama

SUPA

  • NIM oke, tapi efisiensi (CIR) buruk.

  • LDR tinggi (agresif), NPL moderat.

ARTO (Bank Jago)

  • NPL terbaik, LDR ideal.

  • Namun NIM rendah dan CIR cukup tinggi.

BBYB (Neo Commerce)

  • NIM sangat bagus, efisiensi paling baik.

  • Tapi CoC dan NPL paling tinggi — risiko kredit besar.

  • LDR rendah → kurang agresif memberi pinjaman.

BBHI (Allo Bank)

  • NIM baik, CoC rendah, NPL rendah.

  • Namun LDR sangat tinggi → potensi risiko likuiditas.

Comments

Popular posts from this blog

CRUD SPRING REACTIVE WEBFLUX +Mongo DB

Top 7 Digital Transformation Companies

Regression Testing dalam UAT Environment?

Daftar Kata Kunci (Keyword) dalam Bahasa Pemrograman Python

TOP 8 Framework Populer menggunakan bahasa .NET

Python Date and Time Manipulation

100 perusahaan perangkat lunak (software) populer dari Eropa dan Amerika yang memiliki kehadiran atau operasional di Indonesia.

20 Data Center Terbesar di Dunia

9 proyek inovatif berbasis MCP (Model-Context-Protocol) untuk pengembangan sistem AI modern

Tahukah kamu Perbedaaan VMware VS Hyper-V ?